TSelain itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab: 1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa. 10. 6 Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe- berian negara.
- Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka. Keterbukaan Pancasila, mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu. Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif, serta senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Baca juga Penerapan 4 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 di Kehidupan Masyarakat Jawaban Buku Tematik Kelas 1 Tema 5 Pembelajaran 1 Subtema 1 Hal 8 Simbol Pancasila Buku tematik Keterbukaan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan a. stabilitas nasional yang dinamis; b. larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilainilai ideologi marxisme, leninisme dan komunisme; c. mencegah berkembangnya paham liberal; d. larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat; e. penciptaan norma yang harus melalui kesepakatan. Berdasarkan uraian di atas, keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut. a. Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut, bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Ideologiterbuka pancasila ini sebenarnya memiliki 3 dasar dimensi yang utama yaitu : Dimensi Realitas ini merupakan cerminan dari kemampuan sebuah ideologi Indonesia yang akan mengadaptasi dari beragam nilai-nilai yang pening dalam kehidupan. Dan nilai ini akan berkembang dan berjalan dalam kehidupan masyarakat.
Ilustrasi Pancasila sebagai ideologi terbuka isinya tidak langsung operasional maksudnya adalah Foto Mufid Majnun memiliki Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka isinya tidak langsung operasional maksudnya adalah tidak terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga. Simak penjelasannya dalam artikel sebagai Ideologi TerbukaIlustrasi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Foto Bisma Mahendra dalam Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII SMA 2008 menjelaskan Pancasila ditetapkan menjadi dasar negara Indonesia pada 18 Agustus 1945. Tepatnya pada Pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945 disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI sebagai dasar sila dimusyawarahkan dan dari situ tercapailah sebuah kemufakatan bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Ideologi Pancasila adalah dasar negara yang berfungsi dalam menggambarkan tujuan negara dan dalam proses untuk mencapai tujuan adalah hasil dari refleksi manusia. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat sekaligus membentuk masyarakat menuju cita-cita. Ideologi merupakan pilihan yang jelas dan diperlukan komitmen demi pancasila untuk memberikan orientasi ke depan telah menuntut bangsa Indonesia untuk menyadari situasi yang sedang dihadapi. Dalam hal ini adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern membuat dunia semakin kecil dan interdependensi bangsa-bangsa di dunia semakin tantangan yang ada di era globalisasi ini bisa diatasi oleh bangsa Indonesia jika kita tetap mempertahankan identitas dan terus berkembang agar bisa bersaing dengan bangsa karena itu, Pancasila perlu tampil sebagai ideologi terbuka karena ketertutupan hanya membawa pada kemandegan. Keterbukaan yang dimaksud bukannya mengubah nilai dasar Pancasila, melainkan mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkret agar memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang sifatnya mendasar dan secara tidak langsung bersifat Ideologi PancasilaBeberapa dimensi yang menunjukkan ciri khas dalam ideologi Pancasila adalahDimensi teologis. Dimensi yang menunjukkan bahwa pembangunan mempunyai tujuan, yaitu mewujudkan cita-cita Proklamasi etis. Dimensi yang menunjukkan bahwa dalam Pancasila, manusia dan martabat manusia mempunyai kedudukan yang sentral,Dimensi integral-integratif. Dimensi yang menempatkan manusia tidak secara individualis, tetapi dalam konteks dimensi-dimensi tersebut, Pancasila sebagai ideologi terbuka bisa terwujud jika hal-hal berikut ini dilaksanakan dengan optimalPerlunya dinamisasi kehidupan masyarakat agar tumbuh mekanisme sosial yang mampu menanggapi permasalah dengan daya inovasi, kreasi, dan demokratisasi masyarakat yang mampu membentuk setiap warga negara menjadi dewasa dan mampu bertindak berdasarkan keputusan dan tanggung jawab terjadi nya fungsionalisasi atau refungsionalisasi lembaga pemerintah dengan lembaga dilaksanakan institusionalisasi nilai-nilai yang membuat seluruh mekanisme masyarakat berjalan dengan wajar dan penjelasan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka yang harus kalian pahami. KRIS
Jawaban: Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Sebagaimana dijelaskan dalam hasil Seminar Nasional: Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Reformasi ISSN: 2598-6384, dikatakan Pancasila sebagai ideologi terbuka karena memiliki nilai dan cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar. SMA.
Sumber satu klaim yang cukup menarik seputar Pancasila ialah potensinya untuk menjadi ideologi terbuka. Potensi ini ibarat pisau bermata ganda yang dapat bermanfaat sekaligus mana klaim Pancasila sebagai ideologi terbuka mengimplikasikan bahaya bagi bangsa Indonesia? Jika memang berbahaya, maka apa solusinya?PancasilaHistorisitas atau sejarah perkembangan Pancasila menunjukkan pada kita pro dan kontra seputar beberapa ideologi seperti komunisme dan satu sisi, pemerintahan Sukarno selama kurang-lebih 21 tahun 1945-1966 menunjukkan penerimaan jika bukan dukungan pada Sukarno sendiri memodifikasi pemikirannya seputar nasionalisme, agama, dan marxisme di era kolonialisme Belanda; menjadi nasionalisme, agama, dan komunisme. Kita tahu bahwa komunisme merupakan varian yang lebih spesifik atau tafsir Vladimir Lenin terhadap marxisme sehingga komunisme juga mendapat sebutan sebagai sisi lain, pemerintahan Suharto selama kurang-lebih 32 tahun 1966-1998 justru menunjukkan sikap antipati dan represif bukan hanya pada komunisme sebagai ideologi tetapi juga pada orang yang bersimpati atau sekadar mempelajarinya sebagai wacana akademis atau karya jelas dalam ingatan sebagian orang bagaimana misalnya jantung bergetar dan bulu merinding pada masa Orde Baru ketika membaca salah satu novel dari Pramoedya Ananta Toer yang mendapat stereotyping sebagai seorang amandemen Undang-Undang Dasar sebanyak empat kali dalam rentang empat tahun 1999-2002 membuka pintu dan membuka ruang seluas-luasnya bagi kapitalisme melalui pasal 33 ayat 4 yang secara eufemistik menggunakan istilah “demokrasi ekonomi.”Dengan demikian, Pancasila nampak sangat terbuka dan fleksibel terhadap pelbagai ideologi yang kontradiktif satu sama lain. Padahal, filsafat Pancasila berkaitan erat dengan pemikiran filsuf Yunani antik bernama Aristoteles sebagaimana klaim Profesor berupaya meyakinkan kita bahwa Pancasila dapat kita urai dengan pemikiran Aristoteles ihwal empat kausa materialis, formalis, finalis, dan efisien.Namun, sebagian penafsir Notonagoro justru mengembangkan klaim tersebut secara arbitrer. Contohnya, mereka secara semena menggunakan kausa finalis Aristoteles untuk menjustifikasi bahwa Pancasila sudah UUD hasil amandemen keempat hanya menyatakan dalam pasal 37 ayat 5 bahwa hanya NKRI yang tak dapat kita konsisten pada pemikiran Aristoteles dan menggunakannya untuk mengembangkan diskursus Pancasila; maka kita seharusnya tidak mengesampingkan prinsip non-kontradiksi dalam logika nilai di dalam Pancasila justru terkesan mengabaikan prinsip non-kontradiksi sebagaimana nilai persatuan berseberangan dengan nilai kerakyatan. Maksudnya, permusyawaratan perwakilan dalam sila keempat sangat rentan pada represi dengan dalih ini nampak jelas dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Maklumat Presiden 23 Juli 2001 yang mana keduanya secara serampangan membubarkan parlemen atau DPR. Bedanya, dekrit Sukarno berhasil membubarkan DPR hasil pemilu 1955 sedangkan maklumat Abdurrahman Wahid presiden sama-sama menggunakan semangat jika bukan argumentasi persatuan untuk membatalkan proses musyawarah melalui perwakilan di nilai di dalam sila keempat dapat meminggirkan nilai persatuan sebagaimana yang nampak dalam pilpres 2014 dan hanya bangsa Indonesia yang mengalami segregasi sosial sebagai akibat mendukung Joko atau Prabowo, tetapi sebagian pasangan suami-istri justru bercerai karena berbeda pilihan calon yang bercerai sepertinya kecewa ketika pada akhirnya mengetahui bahwa Presiden Joko mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada paruh kedua saya belum mendengar atau mendapatkan informasi bahwa mereka yang pernah bercerai karena beda pilihan capres juga ikut rujuk sebagai ideologi terbuka sekilas terkesan positif karena seolah adaptif terhadap berbagai ideologi asing yang masuk ke Indonesia. Bahkan, bangsa ini bukan hanya adaptif terhadap ideologi politis tetapi juga agama yang datang dari Timur Tengah, Asia Barat dan Asia istilah terbuka’ juga memberikan kesan negatif karena nampak “murahan” serta gampangan untuk menerima apa yang asing dan baru. Bahkan, istilah Pancasila’ itu sendiri juga kita pinjam dari istilah yang sama yang terdapat di dalam Buddhisme meski Sukarno tidak mengakui hal ini dalam pidatonya pada 1 Juni Pancasila-atau lebih tepatnya keterbukaan rezim penguasa-terhadap berbagai ideologi asing dan baru juga menyisakan potensi negatif seperti pikiran ahistoris yang nampak pada generasi dosen yang turut mengajar mata kuliah Pancasila di universitas, saya merasakan secara langsung bagaimana mahasiswa semester satu atau dua terpapar tafsir Pancasila yang beraroma Orde Baru, monolitik dan pada taraf tertentu ultra-nasionalistik dari guru di sekolah asal satu akibatnya, saya harus membongkar terlebih dahulu alam pikiran Orde Baru yang menghuni pikiran mahasiswa seputar Pancasila. Hal ini tidak mudah karena mahasiswa sudah telanjur bosan dan antipati pada tafsir Pancasila secara monolitik ala Orde yang menarik bagi mahasiswa justru sisi historis dari perkembangan Pancasila mulai dari rapat-rapat BPUPK pada akhir Mei dan Juni 1945 hingga penetapan UUD pada 18 Agustus lebih spesifik, mahasiswa tertarik pada uraian kritis terhadap buku Risalah Sidang terbitan Sekretariat Negara; yang berpotensi bias karena hanya merujuk pada buku Yamin berjudul Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 jilid pertama tahun Yamin itu menyelipkan salinan naskah pidato Yamin yang ia sendiri tidak pernah menyampaikannya di dalam sidang BPUPK. Dalam naskah itu, Yamin terkesan mendahului Sukarno mengenai isi atau substansi juga tertarik pada ketikan stenografi buatan Ny. TB Simatupang dan Ny. Netty Karundaeng yang hingga tulisan ini saya buat masih belum dapat kita akses di Arsip Nasional. Bahkan, Dr Yudi Latif juga pernah mengaku di dalam sebuah kuliah umum yang terdapat rekamannya di Youtube – mulai menit ke-31 tidak mampu mengaksesnya meski ia ketika itu menjabat sebagai Ketua BPIP Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.Ketikan stenografi ini kemungkinan besar tidak memuat naskah tertulis yang Yamin selipkan belakangan di dalam bukunya. Dugaan ini mendapat dukungan dari fakta bahwa Yamin tidak pernah mengembalikan ketikan stenografi yang ia pinjam dari salah satu kakak-beradik menantu Yamin yang juga seorang putri Solo yang mengembalikan ketikan stenografi itu setelah mengetahui pemerintah Belanda mengembalikan salinan serupa setelah mereka merampasnya pada agresi militer ke Pancasila yang keruh atau kusut seperti ini yang justru atraktif dan menantang bagi mahasiswa generasi Y dan Z. Mereka memiliki berbagai alasan yang salah satu di antaranya ialah gugatan dan kekecewaan terhadap berbagai rezim penguasa yang menggunakan Pancasila hanya sebagai alat ketimbang hal ini terus terjadi, maka Pancasila hanya akan menjadi alat untuk memukul lawan politik sebagaimana yang terjadi pada masa Orde Baru. Kelompok masyarakat yang kritis pada Pancasila serta-merta mendapat label anti-Pancasila, ekstrem kanan atau ekstrem mengupayakan Pancasila sebagai ideologi yang bersifat inklusif, maka terdapat beberapa hal yang perlu kita pemerintah dalam hal ini Arsip Nasional perlu membuka akses seluasnya bagi publik untuk membaca salinan stenografi sidang-sidang BPUPK. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa pemerintah terbuka pada berbagai elemen yang berkepentingan dengan sejarah pemerintah perlu merangkul berbagai kelompok masyarakat. Jangan lagi keliru mengampanyekan slogan seperti, “Saya Pancasila” yang seolah menantang atau bahkan mengklaim bahwa orang lain tidak bubarkan BPIP yang mengokohkan dominasi jika bukan monopoli tafsir atas Pancasila. Selama pemerintah masih menganggap perlu untuk mengedukasi masyarakat ihwal Pancasila secara monolitik, maka selama itu juga pemerintah menyimpang dari cita-cita Sukarno bahwa Pancasila merupakan hasil penggaliannya dari alam pikiran bangsa karakter dan sifat inklusif dari Pancasila terletak pada kemampuan bangsa ini untuk merangkul berbagai ideologi yang berkembang di pendirian BPIP dan kampanye berlebihan tentang Pancasila hanya mengesankan sifat dan karakter eksklusif karena penguasa menggunakan Pancasila hanya sebagai alat untuk memukul liyan atau lawan satu sisi, Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat berbahaya karena terlalu membuka diri terhadap berbagai ideologi asing dan baru yang terkadang menimbulkan benturan ideologis seperti yang nampak dalam sejarah perkembangan Pancasila di masa sebagai ideologi terbuka juga berbahaya karena memberikan kesempatan terlalu besar untuk rezim penguasa menggunakannya hanya sebagai alat untuk meraih kepentingan kelompok politiknya dengan berbagai kata lain, Pancasila bukan ideologi terbuka karena ia memiliki semacam pakem berupa rangkaian nilai ketuhanan-kemanusiaan-persatuan-kerakyatan-keadilan. Tepat di sini, warga bangsa perlu mengkritisinya Apakah betul kelima nilai tersebut bersifat koheren satu sama lain?Bukankah klaim Pancasila sebagai ideologi terbuka seharusnya juga menerima nilai ketidakmanusiaan, perpecahan, otoritarianisme dan ketidakadilan; agar konsisten dan konsekuen dengan penerimaan terhadap atheisme dan anti-theisme yang bertentangan dengan sila pertama?Di sisi lain, keterbukaan Pancasila sebagai ideologi mengandung unsur positif dalam hal merangkul mereka yang berbeda. Namun, hal ini mensyaratkan rezim penguasa untuk berhenti mendikte tafsir monolitik atas poin usulan di atas kiranya dapat menjadi solusi untuk mengupayakan Pancasila sebagai ideologi yang tidak terbuka tetapi juga tidak ini nampak aneh bagi mereka yang belum sanggup membebaskan pikiran dari cengkeraman prinsip non-kontradiksi Aristoteles; tetapi hal biasa bagi mereka yang terlatih dengan logika modern yang lebih lentur dan luwes.
KedudukanPancasila sebagai Ideologi Terbuka, suatu ideologi selain memiliki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-cita, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai yang dianggap baik, juga harus memiliki norma yang jelas. Hal ini dikarenakan suatu ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Sebelum kita membahas terlebih dahulu tentang syarat-syarat pancasila sebagai ideologi terbuka maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang apa itu idiologi terbuka. Ideologi terbuka adalah idiologi yang tidak kaku, tidak beku atau tidak tertutup yang juga tidak dimutlakan yang mana nilanya juga tidak akan dipaksakan dari sektor lua atau bukan pemberian atau paksaan negara yang merupakan sebuah realita yang berasal dan diambil dari warga masyarakat itu sendiri yang merupakan landasan hukum demokrasi lebih memahami tentang ideologi terbuka maka berikut kita bahas terlebih dahulu tentang contoh pancasila sebagai etika politik dengan mengetahui syarat-syarat pancasila sebagai ideologi terbuka, yaituNilai Dasar Ini adalah nilai dasar yang ada di dalam pembukaan dari UUD 1945 yang tidak pernah dilakukan Instrumen Ini merupakan sebuah dasar dari nilai-nilai yang nantinya bisa dijabarkan secara dinamis dan kreatid dalam bentuk dari penjabaran UUD 1945 , peraturan UU dan ketetapan dari MPR yang juga akan memiliki hubungan HAM dan Praktis Ini merupakan prinsip yang dijalankan dengan beragam nilai dari kehidupan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat dan juga bernegara. Ini merupakan aspek yang memiliki sifat yang abstrak seperti menghormati, kerukunan dan terbuka pancasila ini sebenarnya memiliki 3 dasar dimensi yang utama yaitu Dimensi Realitas ini merupakan cerminan dari kemampuan sebuah ideologi Indonesia yang akan mengadaptasi dari beragam nilai-nilai yang pening dalam kehidupan. Dan nilai ini akan berkembang dan berjalan dalam kehidupan Idealisme ini merupakan sebuah idealisme yang tercantum di dalam ideologi terbuka dan akan mampu dalam mewujudkan harapan bagi para Pendukung ini adalah gambaran dan cerminan dari kemampuan sebuah ideologi yang akan menyesuaikan dan mempengaruhi yang bisa berkembang secara signifikan di dalam kehidupan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaBerikut ciri-cirinya yaitu Pancasila ini sebenarnya memiliki sebuah pedoman dalam pandangan hidup yang akan mengatur dan membantu masyarakat dalam menggapai cita-cita dan tujuannya dan berasal dari kepribadian masyarakat niat dan tekad kuat dalam mengembangkan kedinamisan dan kreatifitas yang akan membantu dlaam pencapaian tujuan dari bangsa dari adanya keinginan dan didasari oleh warga sendiri dengan murni tanpa ada campur tangan maupun berupa paksaan yang berasal dari sekelompok menjadi sebuah pedoman dan sang inspirator agar bisa mengembalikan kesadaran masyarakat agar tetap bertanggung jawab sesuai dengan beberapa pedoman yang tertuang di dalam pancasila tanpa harus ada lagi contoh kasus pelanggaran Pendukung Pemikiran Pancasila Ada beberapa faktor pemikiran dan hal yang menunjang terbentuknya pancasila menjadi sebuah ideologi terbuka, yaituDidapatnya sebuah proses pembangunan yangberupa perencanaan nasional memiliki dinamika yang beredar di masyarakat dan akan berkembang pesat. Sehingga hal ini menyebabkan permasalahan yang trejadi di dalam kehidupan kita tidak semuanya bisa teratasi kal itu bubarnya dan runtuhknya ideologi tertutup yang berupa ideologi komunisme yang memiliki pengalaman terhadap pemahaman sejarah terhadap ideologi tertutup yang penting karena dulunya pancasila pernah menjadi salah satu pedoman yang kaku, tertutup dan tidak karena adanya tekat yang kuat yang menjadikan pancasila sebuah pedoman negara yang tumbuh kian bagus dan kuang berani hingga timbulah sebuah ideologi terbuka ini.
Orangyang telah melakukannya dapat memiliki lahan tersebut. Karena itu, orang lain tidak dibenarkan untuk mengambil alihnya. (unpublished), Bandung/Jakarta: tanpa penerbit, 2009, hlm. 57-60. 41 Slamet Sutrisno, Filsafat Dan Ideologi Pancasila (Yogyakarta: Andi Offset, 2006). masyarakat secara umum yang menjadi konsumen juga ikut
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka – Sebagai sebuah ideologi, Pancasila memiliki kedudukan yang tak tergantikan bagi Bangsa Indonesia. Sejak dicetuskannya ide mengenai Pancasila, dasar negara ini pun menjadi kunci pokok dalam berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka bukanlah suatu yang harus dipandang sinis. Akan tetapi, lebih kepada nilai yang dikandung Pancasila telah mewakili pribadi bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka pertama kali dicetuskan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tahun 1985. Terkait sifat pola pikir dan berkembangnya masyarakat Indonesia, beliau menegaskan Pancasila harus kreatif dan dinamis. Artinya, sebagai warga negara Indonesia harus mampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman melalui konsensus-konsensus nasional. Hal itu disebabkan karena dalam kehidupan yang dinamis, arus perkembangan zaman semakin meningkat. Sebagai warga negara yang baik, Pancasila sendiri memiliki hakekat P-4 yaitu pedoman, penghayatan, dan Pengamalan Pancasila. Pancasila merupakan ideologi dan falsafah negara. Pancasila menjadi landasan negara dan terkandung nilai dasar yang dapat menggambarkan jati diri Negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam dalam Pancasila dapat menerapkan kepercayaan masyarakat sehingga Pancasila dapat dipandang sebagai ideologi yang diterapkan Negara Indonesia. Nilai dalam Pancasila juga mengandung nilai yang relevan sepanjang zaman, sehingga Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka. Selain itu, kelima sila Pancasila memiliki makna tersendiri yang menggambarkan kemajuan perkembangan zaman. Baca Juga Teks Pancasila Faktor yang Mendasari Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Ideologi terbuka telah mampu menyelesaikan persoalan masyarakat Indonesia dengan pola pikir maju dan gaya gerak yang up-to-date. Adanya Pancasila sebagai ideologi terbuka ini untuk memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengolah akal pikirnya seiring berkembangnya zaman sehingga masyarakat turut andil dalam pergerakan. Berikut adalah faktor yang mendasari pemikiran tersebut 1. Menerima Kenyataan bahwa Masyarakat Berkembang Sangat Cepat Sebagai contoh tendensi globalisasi ekonomi yang merupakan ciri khas dari dunia pada abad ke-21. Dalam kasus tersebut, peranan besar tidak dipegang oleh negara atau pemerintah tetapi dipegang oleh badan swasta. Hal itu dikarenakan pemerintah atau negara menangani kasus tersebut relatif lamban. Masih banyak kecenderungan yang menggambarkan kompleksitas lambannya pemerintah atau negara, sehingga gejala-gejala tersebut membutuhkan kejelasan sikap secara jelas 2. Pengaruh Komunisme Sangat Besar Pengalaman sejarah politik di waktu lampau dalam bahasan komunisme berpengaruh dalam keterbukaan ideologi. Karena ideologi komunisme bersifat tertutup. Sehingga Pancasila di masa lampau pernah menjadi kaku. Terdapat aturan-aturan yang tidak dapat dibedakan antara aturan yang dihargai sebagai aksioma dan aturan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan. Ideologi tertutup merupakan ideologi yang bergerak tanpa mengikuti perkembangan zaman, artinya ideologi tertutup hanya tinggal melaksanakannya saja. Tipe ideologi ini memiliki suatu ajaran, tujuan, dan norma-norma yang telah dianggap benar dan tidak dapat dipersoalkan lagi kebenarannya. Oleh karenanya, ideologi tertutup tidak dapat diubah serta harus diterima dan dipatuhi. Ideologi tertutup biasa disebut dogmatis dan apriori. Dogmatis artinya percaya tanpa adanya kesesuaian terhadap lapangan,tidak ada sikap toleransi. Sementara itu, apriori artinya berasumsi terlebih dahulu sebelum melihat keadaan. Contoh dari ideologi tertutup ini adalah marxisme-leninisme atau komunisme. Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Sebagai sebuah ideologi, Pancasila berfungsi sebagai dasar dan pegangan hidup seluruh warga negara indonesia. Secara tidak langsung, Pancasila pun tercermin dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut merupakan ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka Sebagai sebuah ideologi yang terbuka, Pancasila memiliki warna kepribadian sebelum, sesudah, dan saat berlangsungnya masa penjajahan Sifatnya yang kreatif dan dinamis seiring dengan perkembangan zaman, menjadikan Pancasila lebih terbuka terhadap masyarakat. Ketika keterbukaan ini tidak terjadi, maka nila-nilai realitas terhadap Pancasila pada masyarakat akan berkurang. Pancasila juga tergambarkan atas pengalaman bangsa Indonesia terdahulu. Terlebih mengenai masuknya Islam di Indonesia Terbentuk Pancasila tanpa melalui adanya paksaan atau ancaman, karena Pancasila sebagai ideologi yang terbuka muncul atas keinginan rakyat Pancasila bercirikan idealitas, artinya ideologi itu merupakan suatu yang ideal. Masing-masing cita-cita bangsa Indonesia memberikan idealisme yang untuk mewujudkannya. Sehingga harapan, motivasi dan optimisme tidak kala begitu saja Nilai fleksibilitas pun dimiliki oleh Pancasila, sehingga memenuhi kriteria sebagai sebuah ideologi yang terbuka. Ideologi tersebut mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu memberikan interpretasi-interpretasi baru. Namun, interpretasi tersebut tetap sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang relevan dan sesuai dengan yang di cita-cita kan Bangsa Indonesia. Baca Juga Hari Lahir Pancasila Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Perlu diperhatikan, bahwa keterbukaan Pancasila ini tidak sampai mengubah nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri. Artinya, Pancasila tidak bersifat kaku atau beku, akan tetapi mengalir yang tetap patuh pada dasar negara. Dengan begitu, penjabaran perlakuannya saja yang terbuka seiring zaman. Keterbukaan Pancasila ini sudah dimulai sejak perumusan sila-sila Pancasila. Lima sila Pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa; kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan hasil keputusan Bersama oleh BPUPKI dan PPKI. Saat perumusan itu telah menggambarkan bahwa Pancasila itu terbuka, karena bersifat demokratis dan meletakkan sifat terbuka terhadap persepsi bangsa nantinya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sebuah ideologi yang terbuka bersifat murni dan konsekuen. Dengan demikian, sifat-sifat ini dapat dikatakan sebagai perwujudan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka telah memberikan toleransi yang tinggi terhadap pemerintahan dan segenap perangkat negara. Setelah terjadinya banyak kasus sosial-politis yang saat itu berpengaruh, melihat keterbukaan Pancasila dan toleransinya mengakibatkan perumusan Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara Republik Indonesia ini sah. Di lain pihak, bangsa Indonesia memberikan ketegasan dan keutuhan dalam mempertahankannya. Seringkali adanya pemberontakan namun dinamika dalam kekuatan berpegang teguh pada Pancasila tetap dipegang oleh bangsa. Karena bangsa Indonesia menerima sejarah secara nasional. Mereka menjaga keteguhan dan kerukunan antar bangsa serta ketuhanan kepada Yang Maha Esa. Baca Juga Monumen Pancasila Sakti Batasan Keterbukaan Pancasila Hanya saja, Pancasila sebagai sebuah ideologi terbuka ini tidaklah apresiatif terhadap perubahan. Keterbukaan Pancasila tidak ada yang menjerumuskan dengan memasukkan aspirasi-aspirasi rakyat tanpa filter. Bukan hal yang mudah pula menerima perubahan dalam bangsa, Pancasila hanyalah mengikuti perubahan itu. Pancasila sebagai ideologi yang terbuka juga bukan berarti memberikan kemudahan dalam memakan sila, artinya Bangsa Indonesia dengan mudah dalam menentang ketika ada suatu persoalan. Mengingat dinamika kehidupan itu sangat drastis, tapi wawasan dan orientasi Pancasila sebagai sebuah ideologi terbuka tidak bisa dimainkan. Akan tetapi, karena adanya banyak sekali tantangan dan ancaman seiring zaman, Pancasila mengukuhkannya dengan membuka peluang untuk berwawasan yang luas. Pancasila telah dirancang sedemikian rupa namun sebaik apapun ideologi Pancasila jika tidak ada dukungan dari sumber daya manusia itu sendiri sama hal nya tidak akan berguna. Oleh karena itu konsep ideologi terbuka ini pun butuh batasan sebagai berikut Pertama, Pancasila secara mutlak nilai dasar atau intrinsiknya dan nilai instrumental dapat disesuaikan dan diganti. Karena nilai instrumental merupakan nilai-nilai lanjutan dari nilai dasar Pancasila itu sendiri. Nilai instrumental ini pun telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 serta perundangan dan peraturan lainnya. Kedua, perubahan dalam nilai instrumental harus dijaga dan diperhatikan kinerjanya. Tidak boleh bertentangan dengan linea recta. Karena hal tersebut menyebabkan meniadakan nilai instrinsik yang bersangkutan. Dari uraian diatas dapat ditekankan bahwasannya Pancasila sebagai ideologi terbuka ini telah aktif sejak dirumuskannya Pancasila. Berideologi terbuka berarti masyarakat mempunyai hak untuk memberikan aspirasi ide-ide atau gagasan yang dapat mendukung jalannya kenegaraan. Dengan begitu, Pancasila sebagai pedoman dan dasar negara ini tidak bersifat tertutup.
BapakProklamator sekaligus pencetus Pancasila, Ir. Sukarno telah menyusun Pancasila sesuai dengan nilai kehidupan Bangsa Indonesia dan tetap bisa dibawa seiring perkembangan zaman masa kini. Karena itulah, Pancasila adalah sebuah ideologi terbuka. Nah, dalam ideologi terbuka ini ada tiga dimensi yang masing-masing memiliki arti tersendiri, yakni:
freepik Kenapa Pancasila masuk dalam jenis ideologi terbuka? - Ideologi adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia pun juga memilik ideologi yang disebut dengan nama ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi pun sering disebut sebagai ideologi terbuka, kenapa bisa begitu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, teman-teman harus paham pengertian dari ideologi terbuka. Pengertian Ideologi Terbuka Ideologi merupakan perangkat ide yang membentuk kepercayaan dan pemahaman untuk mewujudkan cita-cita manusia. Sebuah ideologi identik dengan sistem sebuah negara, karena itu setiap negara harus memiliki sebuah ideologi. Ideologi pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Sedangkan Indonesia memiliki ideologi yang termasuk jenis ideologi terbuka. Ideologi terbuka merupakan pemikiran yang terbuka atau bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada. Karena itu, ideologi terbuka termasuk jenis ideologi yang bersifat dinamis. Baca Juga Fungsi dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Pancasilamemiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena? Bersifat operasional; Berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa; Dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat; Hasil pembentukannya merupakan keyakinan ideologis sekelompok orang; Semua jawaban benar; Jawaban: B. Berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Foto Dok. kamu pernah mendengar istilah pancasila sebagai ideologi terbuka? Mungkin kamu tidak asing dengan Pancasila, namun apakah kamu mengetahui arti dari ideologi terbuka?Ideologi terbuka adalah ideologi di mana dapat menyesuaikan serta mengikuti perkembangan zaman. Jika digabungkan dengan istilah pancasila, maka pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa diubah nilai dasarnya. Bisa diartikan pula bahwa pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi di mana nilai-nilai pancasila dapat dikembangkan sesuai dinamika kehidupan bangsa Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaUntuk menjadi sebuah ideologi terbuka, pancasila sudah memenuhi syarat-syarat sebagai berikutNilai Dasar Adalah sebuah nilai dasar yang tidak berubah. Contohnya adalah UUD Instrumen Adalah nilai-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih dinamis ke dalam UUD 1945, ketetapan MPR, serta peraturan perundang-undangan Praktis Adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup kehidupan masyarakat, berbangsa, dan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaPancasila sebagai ideologi terbuka mencakup tiga dimensi penting. Berikut ulasannyaDimensi Realitas Adalah nilai mendasar yang mencerminkan realita kehidupan Idealisme Adalah suatu ideologi yang ada di dalam nilai dasar harus mampu memberikan harapan dan cita-cita pada masyarakat, untuk kehidupan yang lebih Pendukung Mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk mempengaruhi serta menyesuaikan dengan perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaAdapun pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki sejumlah ciri-ciri, yang dijabarkan sebagai berikutPancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia mempunyai tekad dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis untuk mencapai tujuan atas dasar keinginan bangsa masyarakat Indonesia, tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok sejarah bangsa menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-nilai pluralitas sehingga diterima oleh seluruh masyarakat dari berbagai latar dia ulasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka. Semoga dapat menambah wawasanmu mengenai pancasila dan ilmu kewarganegaraan, ya!
y2IlT. yewm3xx9y7.pages.dev/316yewm3xx9y7.pages.dev/141yewm3xx9y7.pages.dev/231yewm3xx9y7.pages.dev/368yewm3xx9y7.pages.dev/1yewm3xx9y7.pages.dev/105yewm3xx9y7.pages.dev/53yewm3xx9y7.pages.dev/333yewm3xx9y7.pages.dev/171
pancasila memiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena