Delapanbit ini merepresentasikan mampu memberikan kombinasi informasi frekuensi nilai intensitas pixel. Dengan demikian ada dan skala, sehingga lebih akurat dalam sebanyak 28 = 256 derajat keabuan, mulai dari 0 rekonstruksi citra. adalah dilakukan perhitungan terhadap masih berupa sinyal acak. Untuk itu dilakukan nilai PSNR dengan cara
Sinyal dapat direpresentasikan secara matematika sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas. Sebagai contoh Dimana fungsi x1 dan x2 berubah-ubah secara linier menurut variabel bebas waktu t. Contoh lain dari sinyal adalah sinyal suara. Sinyal suara dapat direpresentasikan secara matematik sebagai fungsi tekanan akustik terhadap waktu. Tampilan sinyal suara pada output mikropon dapat dilihat seperti gambar 1, dimana sinyal suara sekarang adalah fungsi amplitudo terhadap waktu. Gambar 1 Sinyal gambar grayscale hitam putih seperti gambar 2 merupakan fungsi terang/kecerahan terhadap dua variabel ruang atau dapat dituliskan Ix,y. Sinyal tv hitam putih merupakan fungsi terang/kecerahan terhadap dua variabel ruang dan waktu Ix,y,t. Sinyal tv berwarna dapat dideskripsikan dengan tiga fungsi intensitas dengan bentuk Irx,y,t, Igx,y,t dan Ibx,y,t yang merupakan kuat penerangan dari tiga warna utama merah, hijau dan biru yang dapat digambarkan dengan vektor Pers Sistem dapat didefenisikan sebagai alat fisik yang melakukan operasi pada sinyal. Contoh pemancar dan penerima radio FM merupakan sistem yang mengolah sinyal audio, TV merupakan sistem yang mengolah sinyal audio dan video dan lain-lain. Pemrosesan sinyal berarti melakukan operasi pada sinyal sehingga menghasilkan sinyal dalam bentuk lain. Contoh pada peralatan penerima siaran radio atau sebuah tape recorder, digunakan equalizer untuk mendapatkan konfigurasi audio diinginkan. Contoh lain pada proses pengeditan video pada komputer. Sinyal Kontinu dan Sinyal Diskrit Sinyal waktu kontinu atau sinyal analog adalah sinyal yang didefenisikan untuk setiap waktu dan diambil pada selang waktu kontinu. Bentuk Gelombang suara pada gambar 1 adalah bentuk sinyal kontinu begitu juga dengan sinyal pada persaman 2-1 dan 2-2. Sinyal waktu diskrit atau sinyal digital adalah sinyal yang diambil pada nilai waktu tertentu. Secara Matematis dituliskan sebagai berikut Secara grafis sinyal waktu diskrit ditunjukkan pada gambar 3 Gambar 3. Tampilan grafis sinyal waktu diskrit Sinyal disktrit bisa didapatkan dengan cara mengambil beberapa sampel sederhana dari sinyal analog pada ruang interval waktu yang sama, untuk membentuk satu barisan. Gambar 4. Proses Konversi Analog ke Digital kontinu ke diskrit Sinyal input asli yang tadinya berupa sinyal kontinyu, xt akan dicuplik dan dikuantisasi sehingga berubah menjadi sinyal diskrete xn. Dalam representasi yang baru inilah sinyal diolah. Keuntungan dari metoda ini adalah pengolahan menjadi mudah dan dapat memanfaatkan program sebagai pengolahnya. Dalam proses sampling ini diasumsikan kita menggunakan waktu pencuplikan yang sama dan konstan, yaitu Ts. Parameter pencuplikan ini menentukan dari frekuensi harmonis tertinggi dari sinyal yang masih dapat ditangkap oleh proses pencuplikan ini. Frekuensi sampling minimal adalah 2 kali dari frekuensi harmonis dari sinyal. Jenis-Jenis Sinyal Dasar Fungsi Unit Impuls Salah satu dari sinyal waktu diskrit yang paling sederhana adalah unit impuls cuplikan yang di definisikan sebagai Gambar 5. Unit impuls sinyal waktu diskrit Dan fungsi unit impuls kontinu didefinisikan sebagai Gambar 6. Fungsi unit impuls waktu kontinu Fungsi Unit Step Dan untuk sinyal unit step waktu diskrit disimbolkan dengan u[n] didefinisikan Gambar 7. Unit step waktu diskrit Sedangkan fungsi unit step untuk sinyal waktu kontinu didefinisikan Gambar 8. Fungsi unit step waktu kontinu Fungsi Unit Ramp Sinyal unit step waktu diskrit disimbolkan dengan r[n] didefinisikan Gambar 9. Sinyal Ramp diskrit Untuk sinyal ramp kontinu Gambar 10. Sinyal Ramp Kontinu Sinyal Ekponensial Sinyal ekponensial kompleks waktu kontinu memiliki bentuk dimana C dan a bilangan kompleks. Gambar 11 diilustrasikan bentuk sinyal eksponensial kontinu maupun diskrit. Gambar 11. Sinyal Eksponensial Diskrit dan Kontinu Sinyal Sinusoidal Sinyal sinusoidal waktu kontinu memiliki bentuk dimana A menunjukkan besarnya nilai amplitude, f merupakan frekuensi dan q merupakan nilai fasa awal dari sinyal sinus. Gambar 12 diilustrasikan bentuk sinyal sinusoidal kontinu maupun diskrit. Gambar 12. Sinyal Sinusoidal Diskrit dan Kontinu Post navigation
V3PmA2. yewm3xx9y7.pages.dev/39yewm3xx9y7.pages.dev/358yewm3xx9y7.pages.dev/331yewm3xx9y7.pages.dev/153yewm3xx9y7.pages.dev/111yewm3xx9y7.pages.dev/39yewm3xx9y7.pages.dev/180yewm3xx9y7.pages.dev/9yewm3xx9y7.pages.dev/5
perbedaan intensitas sinyal dan kualitas sinyal